Thursday, April 15, 2010

ASKEB MIOMETRITIS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada wanita terdapat hubungan dari dunia luar dengan rongga peritonum melalui vulva, vagina, uterus dan tuba fallopii. Untuk mencegah terjadinya infeksi dari luar dan untuk menjaga jangan sampai infeksi meluas, masing – masing alat traktus genitalis memiliki mekanisme pertahanan.
Radang atau infeksi pada alat – alat genetalia dapat timbul secara akut dengan akibat meninggalnya penderita, atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas, atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba. Penyakit akur juga bisa menjadi menahun, atau penyakit dari permulaan sudah menahun.
Infeksi pada uterus menjalar ke tuba Fallopii dan rongga peritonium melalui 2 jalan. Pada gonorhea penyakit menjalar dari endometrium, sedan ginfeksi puerperal kuman – kuman dari uterus melalui darah dan limfe menuju parametrium, tuba, ovarium dan rongga peritonium.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai miometritis atau radang miometrium yang merupakan kelanjutan dari penyakit endometritis beserta dengan penanganannya.

1.2 Tujuan
Agar penulis dapat mengerti dan paham tentang Asuhan kebidanan pada infeksi radang genetalia interna, khususnya tentang miometritis beserta dengan penatalaksanaannya.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Infeksi Miometritis
Definisi Miometritis / Metritis
Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.

Klasifikasi
a. Metritis akuta
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
b. Metritis Kronik
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat kelamin. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi :
1) Abses pelvik
2) Peritonitis
3) Syok septic
4) Dispareunia
5) Trombosis vena yang dalam
6) Emboli pulmonal
7) Infeksi pelvik yang menahun
8) Penyumbatan tuba dan infertilitas



Factor Presdiposisi
- Infeksi abortus dan partus
- Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim
- Infeksi post curettage
-
Gejala-gejala
Gejala metristis dan pengobatannya sama dengan gejala dan penanganan endometritis yaitu :
a. Demam
b. Keluar lochea berbau / purulent, keputihan yang berbau
c. Sakit pinggang
d. Nyeri abdomen

Diagnosa dan Terapi
Diagnosa hanya dapat dibuat secara patolog anatomis.

Komplikasi
Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti:
o Parametritis (infeksi sekitar rahim)
o Salpingitis (infeksi saluran otot)
o Ooforitis (infeksi indung telur)
o Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.

Penatalaksanaan
Terapi miometritis :
a. Antibiotika spektrum luas
- Ampisilin 2 g iv / 6 jam
- Gentamisin 5 mg kgbb
- Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
b. Profilaksi antitetanus
c. Evakuasi sisa hasil konsepsi
Manajemen
- Antibiotik kombinasi
- Transfusi jika diperlukan

2.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA RANDANG GENETALIA INTERNA MIOMETRITIS

1. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas Klien
Meliputi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku / bangsa
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri abdomen, keluar keputihan yang berbau tidak sedap, serta demam.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, jantung dan kencing manis. Ibu juga mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti paru – paru dan hati
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, jantung, kencing manis. Ibu juga mengatakan pernah menderita penyakit menular seperi paru – paru dan hati serta tidak pernah menderita penyakit tumor sebelumnya. Ibu mengatakan pernah mengalami keguguran dan kemudian di kuret.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, jantung dan kencing manis. Ibu juga mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti paru – paru dan hati.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
• Menarche : Terjadinya haid yang pertama kali, menarche terjadi pada usia pubertas, yaitu 12-16 tahun (Mochtar:1999). Usia 10-16 tahun, rata-rata 12,5 tahun (Ssarwono R, 1994: 104). Usia 13-16 tahun (Manuaba, 1998 : 86)
• Siklus Haid : Siklus haid yang klasik adalah ± 28 hari, sedangkan pola haid dan lamanya perdarahan tergantung pada tipe wanita dan biasanya 3-8 hari.
• Dismenore : normalnya tidak ada,
• Keputihan : tidak / ya (normalnya : tidak gatal dan tidak berbau)
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
- untuk riwayat kehamilan ditanyakan hamil dan pernikaha yang ke berapa, berapa umur kehamilanya, pernah keguguran atau tidak, apabila pernah keguguran dilakukan kuret atau tidak, dan ada atau tidak penyakit yang menyertai kehamilan
- untuk riwayat persalinan, ditanyakan jenis persalinannya, bagaimana persalinannya, normal atau operasi atau dengan alat, siapa yang menolong persalinannya, dimana dan apakah ada penyulit persalinan atau tidak, juga ditanyakan berapa berat lahir bayi, jenis kelaminnya, panjang badan dan apabila anak hidup berapa usianya Semarang, dan bila mati apa penyebabnya.
- Untuk riwayat nifas, apakah nifasnya berjalan normal ataukah ada kelainan, penyulit atau tidak, menyusui atau tidak.
5. Pola Kebiasaan SeharĂ­ – hari
a. pola nutrisi
wanita dengan status nutrisi yang buruk lebih rentan terhadap penyakit
b. pola aktivitas
wanita dengan aktivitas yang berat dapat mempengaruhi kondisi tubuhnya
c. pola hygiene
wanita kurang menjaga personal hygiene terutama daerah genetalia yang rentan terhadap infeksi
d. pola seksual
ibu mengatakan sakit pada saat melakukan hubungan seksual pada daerah panggul
B. Data Obkejtif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik / cukup
Kesadaran : Composmentis / somnolen / koma
TB / BB :
TTV : TD : 110 – 170 mmHg
N : > 100 x / menit
S : > 37, 50C
RR : >24 x / menit
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, rambut hitam
Muka : pucat, simetris
Mata : simetris, conjungtiva anemis (pucat), sklera tidak ikterik, pupil isokor
Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut & Gigi : bibir merah muda, tidak ada caries dan tidak ada stomatitis
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada/Payudara : simetris, , puting susu menonjol,
Abdomen : tidak ada pembesaran, tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : terdapat pengeluaran pervaginam berupa darah, terdapat fluor albus, kental dan berbau busuk.
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada gangguan pergerakan, CRT < 2 detik
Ekstremitas Bawah : simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak oedem, tidak ada varices

Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan, tidak adanyeri tekan
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena jugularis
Payudara : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : terdapat nyeri tekan dan terasa sakit pada perut.

Auskultasi
Dada : tidak terdengar suara tambahan (jantung), tidak terdengar wheezing dan ronchi

Perkusi
Reflek Pattela : + / +
3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 8 – 10 gr%

2. INTERPRETASI DATA DASAR, DIAGNOSA DAN MASALAH
Diagnosa : Ny. … usia .... P..A… dengan Miometritis
Ds : Ibu mengatakan nyeri abdomen, keluar keputihan yang berbau tidak sedap, serta demam.
Do : - TTV : TD : 110/70 – 130/90 mmHg
S : >37, 50C
N : >100x/menit
RR : >24x/menit
- pemeriksaan Fisik
abdomen : terdapat nyeri tekan dan sakit pada perut
Mata : conjungtiva anemis

3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Mengantisipasi terjadinya Parametritis

4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Memberikan HE tentang :
- personal hygiene
- setia pada pasangan
- pergunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan seksual dengan suami seperti : kondom
- rutin memeriksakan diri dan pasangan ke dokter ahli kandungan
- segera hubungi dokter apabila gejala gejala penyakit muncul

5. INTERVENSI
Diagnosa : Ny. … usia .... P..A… dengan Miometritis
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan keadaan umum ibu membaik.
Kriteria : - rasa sakit berkurang
- ibu dapat menjaga personal hygiene
Intervensi
1. beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ ibu mengerti tentang kondisi kesehatannya
2. jelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya
R/ ibu mengerti tentang penyakit yang kemungkinan dideritanya
3. berikan dukungan emosional kepada ibu
R/ ibu mendapat dukungan
4. berikan ibu tablet penambah darah
R/ memperbaiki kondisi umum ibu
5. minta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan
R/ penanganan lebih lanjut

6. IMPLEMENTASI
1. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap dirinya
2. Menjelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya
3. Memberikan dukungan emosional kepada ibu agar ibu tenang dan dapat menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya
4. Memberikan ibu tablet penambah darah untuk memperbaiki kadar haemoglobinnya
5. Meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan

7. EVALUASI
Tanggal :
Jam :
S : Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan oleh bidan.
Ibu telah mengerti tentang kondisi kesehatannya
O : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan.
Ibu menganguk tanda mengerti.
A : Ny…., umur …. tahun, P…A…., dengan miometritis
P : Mendampingi ibu saat dilakukannya rujukan

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M, UMUR 29 TAHUN, P1A1,
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI MIOMETRITIS

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Oktober 2009
Tempat : BPS Bidan Ny. Wigati
Pukul : 10.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas/Biodata
Identitas Pasien Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. M Nama : Tn. E
Umur : 29 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Campus no.120 Alamat : Jl. Campus no. 120 RT/RW : 02/05 RT/RW : 02/05
Purwokerto Purwokerto
2. Alasan Datang
Ibu datang hendak memeriksakan keadaan dirinya.
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh sakit pinggang, sering mengalami perdarahan di luar siklus haid yang banyak, dan mengalami keputihan yang berbau.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya (sebelum hamil anak ke-2). Ibu tidak pernah menderita hipertensi, jantung, DM, PMS dan penyakit menular maupun menurun lainnya.


b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu tidak sedang menderita penyakit DM, hipertensi, jantung, PMS dan penyakit menular dan menurun lainnya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit DM, hipertensi, jantung, PMS dan penyakit menular maupun menurun lainnya.
5. Riwayat Obstetrik
1) Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : tidak teratur
Banyak : 3-4x ganti pembalut/hari
Lama : tidak teratur
Warna : merah segar
Sifat : Encer
Bau : khas
Dismenorhea : tidak
2) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Perkw
ke kehamilan Persalinan Anak Nifas
Ke UK Jenis penolong tempat penyulit BBL Sex Hidup / Mati
Usia Anak skr penyulit menyusui
I I 37 Spontan Bidan BPS - 2900 Lk 3 tahun - + / +
II 12 ABORTUS Dr. Obgyn curettage -


6. Riwayat Perkawinan
Istri Suami
Nikah berapa kali : 1x Nikah berapa kali : 1x
Lamanya : 4 tahun Lamanya : 4 tahun
Umur menikah : 25 tahun Umur menikah : 27 tahun
7. Riwayat KB
Post abortum ibu langsung menggunakan KB IUD dan sudah menggunakan KB IUD selama kurang lebih 3 bulan.
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan : 2x/hari, porsi sedang, dengan nasi, sayur, tahu, tempe, telur
Minum : 6 gelas/hari, air putih, teh manis
b. Pola Eliminasi
BAK : 4x/hari, warna kuning jernih, konsistensi cair
BAB : 1x/hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek
c. Pola Aktivitas
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci dan memasak.
d. Pola Istirahat
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 7 jam
e. Pola Seksual : 1x/ minggu
f. Pola Hygiene
mandi : 2x/hari
keramas : 3x/minggu
gosok gigi : 2x/hari
ganti baju : 2x/hari
g. Pola Hidup Sehat
Ibu tidak mengonsumsi alkohol, rokok, jamu2an dan obat-obat terlarang.
h. Pola Psikososial
hubungan ibu dengan suami harmonis, suami selalu memberikan support kepada istrinya. Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga terjalin baik.
i. Pola spiritual
Ibu merasa aktivitas ibadahnya terganggu karena sering mengalami perdarahan di luar siklus haid.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 52 Kg
TB : 156 cm
TD : 100/70 mmHg Respirasi : 22x/menit
Nadi : 82x/menit Suhu : 36,90C
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : rambut hitam, keriting, tidak rontok, bersih
Mata : conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut dan gigi : bibir merah muda, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan vena jugularis
Ketiak : tidak ada benjolan/ massa
Dada/Payudara : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, puting susu menonjol, tidak ada pengeluaran
Abdomen : tidak ada pembesaran, tidak ada luka bekas operasi, terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah
Punggung : terdapat nyeri tekan pada pinggang
Ekstremitas atas : akral hangat, tidak oedema, capilary refil kembali < 2 detik
Ekstremitas Bawah : tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada tanda kemerahan
Genetalia : tidak ada varises, terdapat perdarahan Pervaginam merah segar sedikit bau busuk konsistensi encer, tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan pada kelenjar skene dan kelenjar bartholini
Anus : tidak hemoroid

3. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 10,5gr%

II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa : Ny. M, umur 29 tahun, P1A1, dengan suspect miometritis
Data Dasar :
DS : ibu mengeluh sakit pinggang, sering mengalami perdarahan di luar siklus haid yang banyak, dan mengalami keputihan yang berbau.
DO :
TTV : TD : 100/70 mmHg Respirasi : 22x/menit
Nadi : 82x/menit Suhu : 36,90C
Pemeriksaan Fisik
Mata : Conjungtiva anemis
Abdomen : terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah
Punggung : terdapat nyeri tekan pada pinggang
Genetalia : terdapat perdarahan Pervaginam merah segar sedikit bau busuk konsistensi encer
HB : 10,5 gr%
Masalah
- nyeri tekan perut bagian bawah
- sakit pinggang
- Pengeluaran pervaginam yang abnormal

III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi perluasan peradangan pada daerah sekitarnya yaitu parametritis.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Kolaborasi : Pemeriksaan penunjang lain untuk menegakkan diagnosa secara patolog anatomis, pengobatan serta penatalaksanaan lebih lanjut dengan spesialis Obgin.

V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ ibu mengerti tentang kondisi kesehatannya
2. jelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya
R/ ibu mengerti tentang penyakit yang kemungkinan dideritanya
3. berikan dukungan emosional kepada ibu
R/ ibu mendapat dukungan
4. berikan ibu tablet penambah darah
R/ memperbaiki kondisi umum ibu
5. minta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan
R/ penanganan lebih lanjut

VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap dirinya
2. Menjelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya
3. Memberikan dukungan emosional kepada ibu agar ibu tenang dan dapat menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya
4. Memberikan ibu tablet penambah darah untuk memperbaiki kadar haemoglobinnya
5. Meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan

VII. EVALUASI
Tanggal : 15 Oktober 2009
Jam : 11. 00 WIB
S : Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan oleh bidan.
Ibu telah mengerti tentang kondisi kesehatannya
O : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan.
Ibu menganguk tanda mengerti.
A : Ny. M, umur 29 tahun, P1A1, dengan suspect miometritis
P : Mendampingi ibu saat dilakukannya rujukan

1 comments:

Post a Comment